Cerita Pendek: Roti dan Bunga Dahlia
Di sebuah kota kecil yang terletak di tepi pantai, hiduplah seorang wanita bernama Anna. Anna adalah seorang pemilik toko roti kecil yang dikelilingi oleh kebun bunga indah. Setiap pagi, Anna bangun lebih awal dari matahari untuk memanggang roti segar untuk pelanggannya, sementara kebun bunganya menari-nari di bawah sinar mentari pagi.
Suatu hari, ketika Anna sedang sibuk menghias roti dengan cermat di toko rotinya, seorang pria muda bernama Leo masuk. Leo adalah seorang seniman yang baru saja pindah ke kota kecil itu. Dia terpesona oleh keindahan toko roti Anna dan kebun bunga yang terhampar di luar.
Leo memesan ke meja kasir, “roti baguette dan espresso nya satu.” Anna segera memproses pesanan dari Leo, ketika pesanan sedang diproses Anna menyadari bahwa orang yang sedang memesan roti nya ini adalah seorang seniman.
“Oh? Anda Leo seorang seniman itu ya?” tanya Anna tanpa basa-basi. Leo sedikit terkejut ada yang mengenalinya di kota kecil ini. Leo tersenyum simpul, “iya, Saya baru pindah ke kota ini beberapa hari yang lalu karena sedang mencari inspirasi untuk pameran Saya selanjutnya.” Jawabnya dengan ramah.
“Tapi, bagaimana Anda bisa tahu Saya?”
“Ah, iya Saya tahu karena pernah beberapa kali mengunjungi pameran Anda,” Anna mengambil pesanan yang telah Leo pesan, “jarang-jarang kota kami kedatangan orang yang berpengaruh seperti Anda,” Anna memberikan pesanannya kepada Leo. Leo terkekeh kecil, “terima kasih atas pujiannya.”
Tiba-tiba terlintas satu ide di benak Anna.
“Kalau begitu maukah kamu menghias roti-rotiku dengan gambar-gambar indah seperti yang biasa kamu lukis?” tanya Anna ramah pada Leo. Leo sedikit berpikir, “Saya bahkan tidak tahu harus mulai dari mana.”
“Kalau begitu, bagaimana jika Saya tunjukkan sesuatu kepada Anda?” tanya Anna, dan segera disetujui oleh Leo. Apa yang akan ditunjukkan oleh Anna kepada Leo?
Baca juga cerita lain:Cerita Pendek Anak: Ron si Katak yang Bermimpi untuk Terbang
Anna mengundang Leo ke belakang toko, ke kebun bunga yang selalu menjadi sumber inspirasinya. Dia menunjukkan padanya bunga-bunga yang mekar dengan indahnya di bawah sinar pagi.
“Ini kebun bunga Saya,” kata Anna sambil tersenyum lembut. “Saya percaya bahwa kecantikan alami selalu menginspirasi karya seni. Mari kita coba.”
Leo, terinspirasi oleh keindahan yang ada di sekelilingnya, dia mulai menggambar di atas roti dengan hati-hati. Anna memberinya tips tentang cara menggabungkan warna dan bentuk dengan sempurna. Waktu berlalu begitu cepat, dan sebelum mereka menyadarinya, roti-roti yang indah sudah siap.
Anna terkagum dengan hasil yang dibuat oleh Leo. “Bagaimana menurut Anda? Bukankah menyenangkan melukis di atas roti?” tanya Anna, Leo menjawab dengan sepenuh hati, “iya! Lain waktu, apa Saya boleh datang kemari lagi?”
Anna tersenyum sumringah mendengar pertanyaan dari Leo. “Tentu saja! Silahkan datang kembali sampai Anda menemukan inspirasi yang tepat untuk pameran Anda.” Jawabnya antusias.
Kemudian ketika Leo melangkah keluar dari toko roti itu, dia membawa satu roti yang dia hias sendiri dengan bunga dahlia yang cantik. Anna tersenyum melihatnya pergi, berharap bahwa Leo akan menemukan inspirasi baru di kota kecil ini.
Hari demi hari, Leo menjadi langganan tetap di toko roti Anna. Setiap pagi, dia datang untuk menghias roti dengan gambar-gambar yang terinspirasi dari kebun bunga Anna. Anna senang melihat inspirasi Leo berkembang, dan pertemanan mereka semakin erat seiring waktu berlalu.
Suatu hari, Anna menyadari bahwa bunga dahlia kesukaannya sudah mulai mekar kembali di kebunnya. Dia memilih beberapa tangkai bunga dan dengan hati-hati menata mereka di atas meja di toko rotinya. Ketika Leo datang, dia terkesima melihat keindahan bunga-bunga itu.
“Untukmu,” kata Anna sambil tersenyum.
Leo terharu. Dia merasa bahwa keindahan bunga dahlia itu adalah simbol dari pertemanan mereka yang tak ternilai.
Sejak hari itu, setiap pagi, Leo datang untuk menghias roti di toko Anna sambil membawa bunga dahlia segar. Mereka berdua menyadari bahwa inspirasi bisa ditemukan di tempat-tempat yang paling tidak terduga, dan kadang-kadang, itu bahkan bisa ditemukan di dalam toko roti yang sederhana.
